Kamis, 15 Desember 2011

Westlife - My love


An empty street
And empty house
A hole inside my heart
I'm all alone
The rooms are getting smaller
I wonder how
I wonder why
I wonder where they are
The days we had
The song we sang together


And all my love
I'm holding on forever
Reaching for the love that seem so far...


So I say a little prayer
And hope my dream will take me there
Where the skies are blue
To see you once again my love
oversees from coast to coast
to find the place i love the most
Where the fields are green
To see you once again my love


I try to read
I go to work
I'm laughing with my friends
But I can't stop to keep myself from thinking
I wonder how
I wonder why
I wonder where they are
The days we had
The song we sang together


And all my love
I'm holding on forever
Reaching for a love that seem so far...
Chorus


Bridge
To hold u in my arms
To promise u my love
To tell u from my heart
You're all I'm thinking of


I'm reaching for a love that seem so far...
Chorus

Minggu, 11 Desember 2011

Girls generation -The boys




All] Keobi naseo shijakjocha anhae bwahtdamyeon
Geudaen tudeoldaeji mara jom
[Jessica] GG
[All] Jujeohamyeon gihwehneun modu neoreul bikyeoga
Gaseum pyeogo nawa bwara jom
[Jessica] T.R.X.
[All] B-Bring the boys out

[Tiffany] Yeah~ You know~
[All] B-Bring the boys out
[Tiffany] We bring the boys out
We bring the boys out
Yeah~
[All] B-Bring the boys out

[Taeyeon] Sunrie majchwo saneun geot
Neon gildeulyeojyeo beoryeonni
Kwaehnchanhni
[Tiffany] Get up
[Yoona] Amdamhan sesangi geudael junukdeulge
Mandeuni
[Tiffany] That's funny
[Yoona] Kwaehnchanhni

[Sunny] Geunyang bol suga eobseo nan
Buldijigo kkaejyeodo myeotbeonigo ireona
[Seohyun] Nalkarobge meotjike ireul naekoya
Maldeon ne yaseongeul boyeojwo
My boy
[All] B-Bring the boys out

[All] Girls' generation make you feel the heat
[Yuri] Jeon segyega neoreul jumogae
[All] B-Bring the boys out
[Sooyoung] Wiipungdo dangdanghaji ppyeossokbuteo
Neon wonrae meotjyeosseo
You know the girls
[All] B-Bring the boys out

[Jessica] Heundeulliji malgo geudaen jaril jikyeo
Wonrae jeonjaeng gateun salmeul saneun inganingeol
Neoneun wae eh
[Sunny] Yes fly high
[Jessica] Beolsseo wae eh
[Sunny] You fly high
[Jessica] Pogihae
Oh neon meoreotjanha
[Seohyun] Neoye jimnyeomeul boyeojwo jikureul jom
Heundeureojwo moduga neol bol su itke
[Taeyeon] Yeoksaneun saerobge sseuyeojike dwael geol
Juwinkongeun baro neo baro neo
[All] B-Bring the boys out

[All] Girls' generation make you feel the heat
[Tiffany] Jeon segyega neoreul jumogae
[All] B-Bring the boys out
[Hyoyeon] Wiipungdo dangdanghaji ppyeossokbuteo
Neon wonrae meotjyeosseo
You know the girls
[All] B-Bring the boys out

[All] Girls bring the boys out
[Yuri] I wanna dance right now
Naega ikkeureo julke come out
[Yoona] Sesang namjadeuriyeo nan
Number 1 jihyereul juneun
Athena check this out
[Hyoyeon] Jeulkyeobwahra, dojeonye seolleim
Imi modu kajin sesangye namja
[Sooyoung] Geudaero chuk ganeun geoya keep up
Girls' generation, we don't stop
[All] B-Bring the boys out

[Jessica] Makhyeobeoryeotdeon miraega anboyeotdeon
Miraega ne nunape pyeolchyeojyeo
[Taeyeon] Cheomcheom deo wahnbyeokhan ne moseube machi
Nan ppallyeodeul geot gata my heart

[All] Keobi naseo shijakjocha anhae bwatdamyeon
Geudaen tudeoldaeji mara jom
[All/Taeyeon] Just bring the boys out
[All/Seohyun] Jujeohamyeon gihwehneun modu neoreul bikyeoga
Gaseum pyeogo nawa bwara jom
[All] B-Bring the boys out
[Jessica] Cause the
[All/Jessica] Girls bring the boys out
Girls bring the boys out
Girls bring the boys out
Girls bring the boys out

[All] Girls' generation make you feel the heat
[Sunny] Jeon sekyega uril jumogae
[All] B-Bring the boys out
[Tiffany] Sesangeurikkeul namja
Meotjin yeojadeul yeogi moyeora
You know the girls
[All] B-Bring the boys out





Senin, 28 November 2011

SUPER JUNIOR KRY-Fly


oksang wie hollo anja noraereul bulleotji
nareul bichwojuneun byeol gwanjung sama
jobeun golmok dolgo dolmyeo ttwigo tto ttwieotj
sinbari haejyeo darha beoril ttaekkaji
Every night maeil kkueotdeon sojunghan kkumdeul
ijeneun pyeolchireo naragal geoya
Super star ijen naya moksorireul nopyeo jilleo
naega nuguyeotdeon OK nae kkumeul hyanghayeo Let’sgo
Super star ijen neoya moksorireul keuge jilleo
jujeoma sijakhae neomanui ujureul boyeobwa
jal doel geoya jal halgeoya sueobsi oechyeotji
ttaeron himi deulgo jom duryeopjiman
oerowodo seulpeojyeodo an unda haesseotji
ttatteutan neoui wiro nae maeum ullyeo
Every night maeil kkueotdeon sojunghan kkumdeul
ijeneun pyeolchireo naragal geoya
Super star ijen naya moksorireul nopyeo jilleo
naega nuguyeotdeon OK nae kkumeul hyanghayeo Let’sgo
Super star ijen neoya moksorireul keuge jilleo
jujeoma sijakhae neomanui ujureul boyeobwa
ja nuneul gama miraeui ne moseubeul geuryeo
baraetdeon kkumi boiji annni
Super star ijen naya moksorireul nopyeo jilleo
naega nuguyeotdeon OK nae kkumeul hyanghayeo Let’sgo
Super star ijen neoya moksorireul keuge jilleo
jujeoma sijakhae neomanui ujureul boyeobwa
pyeolchyeobwa
sijakhae
ije sijakhae
neomanui ujureul boyeobwa
//
옥상 위에 홀로 앉아 노래를 불렀지
나를 비춰주는 별 관중 삼아
좁은 골목 돌고 돌며 뛰고 또 뛰었지
신발이 해져 닳아 버릴 때까지
Every night 매일 꾸었던 소중한 꿈들
이제는 펼치러 날아갈 거야
Super star 이젠 나야 목소리를 높여 질러
내가 누구였던 OK 내 꿈을 향하여 Let’s go
Super star 이젠 너야 목소리를 크게 질러
주저마 시작해 너만의 우주를 보여봐
잘 될 거야 잘 할거야 수없이 외쳤지
때론 힘이 들고 좀 두렵지만
외로워도 슬퍼져도 안 운다 했었지
따뜻한 너의 위로 내 마음 울려
Every night 매일 꾸었던 소중한 꿈들
이제는 펼치러 날아갈 거야
Super star 이젠 나야 목소리를 높여 질러
내가 누구였던 OK 내 꿈을 향하여 Let’s go
Super star 이젠 너야 목소리를 크게 질러
주저마 시작해 너만의 우주를 보여봐
자 눈을 감아 미래의 네 모습을 그려
바랬던 꿈이 보이지 않니
Super star 이젠 나야 목소리를 높여 질러
내가 누구였던 OK 내 꿈을 향하여 Let’s go
Super star 이젠 너야 목소리를 크게 질러
주저마 시작해 너만의 우주를 보여봐
펼쳐봐
시작해
너만의 우주를 보여봐

Rabu, 15 Desember 2010

kisah remaja islam

Sebelum Meninggal Dia Mengatakan, “Aku Mencium Bau Surga!”
Dalam sebuah hadits yang terdapat dalam ash-Shahihain dari Abu Hurairah RA bahwa Rasulullah SAW bersabda,
“Ada tujuh golongan orang yang akan mendapat naungan Allah pada hari tiada naungan selain dari naunganNya…di antaranya, seorang pemuda yang tumbuh dalam melakukan ketaatan kepada Allah.”
Dalam sebuah hadits shahih dari Anas bin an-Nadhr RA, ketika perang Uhud ia berkata, “Wah…angin surga, sungguh aku telah mecium bau surga yang berasal dari balik gunung Uhud.”
Seorang Doktor bercerita kepadaku, “Pihak rumah sakit menghubungiku dan memberitahukan bahwa ada seorang pasien dalam keadaan kritis sedang dirawat. Ketika aku sampai, ternyata pasien tersebut adalah seorang pemuda yang sudah meninggal -semoga Allah merahmatinya-. Lantas bagaimana detail kisah wafatnya. Setiap hari puluhan bahkan ribuan orang meninggal. Namun bagaimana keadaan mereka ketika wafat? Dan bagaimana pula dengan akhir hidupnya?
Pemuda ini terkena peluru nyasar, dengan segera kedua orang tuanya -semoga Allah membalas kebaikan mereka- melarikannya ke rumah sakit militer di Riyadh. Di tengah perjalanan, pemuda itu menoleh kepada ibu bapaknya dan sempat berbicara. Tetapi apa yang ia katakan? Apakah ia menjerit dan mengerang sakit? Atau menyuruh agar segera sampai ke rumah sakit? Ataukah ia marah dan jengkel? Atau apa?
Orang tuanya mengisahkan bahwa anaknya tersebut mengatakan kepada mereka, ‘Jangan khawatir! Saya akan meninggal… tenanglah… sesungguhnya aku mencium bau surga.!’ Tidak hanya sampai di sini saja, bahkan ia mengulang-ulang kalimat tersebut di hadapan pada dokter yang sedang merawat. Meskipun mereka berusaha berulang-ulang untuk menyelamatkannya, ia berkata kepada mereka, ‘Wahai saudara-saudara, aku akan mati, jangan kalian menyusahkan diri sendiri… karena sekarang aku mencium bau surga.’
Kemudian ia meminta kedua orang tuanya agar mendekat lalu mencium keduanya dan meminta maaf atas segala kesalahannya. Kemudian ia mengucapkan salam kepada saudara-saudaranya dan mengucapkan dua kalimat syahadat, ‘Asyhadu alla ilaha illallah wa asyhadu anna Muhammadar rasulullah. ‘ Ruhnya melayang kepada Sang Pencipta SWT.
Allahu Akbar… apa yang harus kukatakan dan apa yang harus aku komentari… semua kalimat tidak mampu terucap… dan pena telah kering di tangan… aku tidak kuasa kecuali hanya mengulang dan mengingat Firman Allah SWT,
‘Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh itu dalam kehidupan di dunia dan di akhirat.’ (Ibrahim: 27).
Tidak ada yang perlu dikomentari lagi.”
Ia melanjutkan kisahnya,
“Mereka membawanya untuk dimandikan. Maka ia dimandikan oleh saudara Dhiya’ di tempat memandikan mayat yang ada di rumah sakit tersebut. Petugas itu melihat beberapa keanehan yang terakhir. Sebagaimana yang telah ia ceritakan sesudah shalat Maghrib pada hari yang sama.
I. Ia melihat dahinya berkeringat. Dalam sebuah hadits shahih Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya seorang mukmin meninggal dengan dahi berkeringat.” Ini merupakan tanda-tanda Husnul Khatimah.
II. Ia katakan tangan jenazahnya lunak demikian juga pada persendiannya seakan-akan dia belum mati. Masih mempunyai panas badan yang belum pernah ia jumpai sebelumnya semenjak ia bertugas memandikan mayat. Padahal tubuh orang yang sudah meninggal itu dingin, kering dan kaku.
III. Telapak tangan kanannya seperti seorang yang membaca tasyahud yang mengacungkan jari telunjuknya mengisyaratkan ketauhidan dan persaksiaannya, sementara jari-jari yang lain ia genggam.
Subhanallah… sungguh indah kematian seperti ini. Kita bermohon semoga Allah menganugrahkan kita Husnul Khatimah.
Saudara-saudara tercinta… kisah belum selesai…
Saudara Dhiya’ bertanya kepada salah seorang pamannya, apa yang ia lakukan semasa hidupnya? Tahukah anda apa jawabannya?
Apakah anda kira ia menghabiskan malamnya dengan berjalan-jalan di jalan raya? Atau duduk di depan televisi untuk menyaksikan hal-hal yang ter-larang? Atau ia tidur pulas hingga terluput mengerjakan shalat? Atau sedang meneguk khamr, narkoba dan rokok? Menurut anda apa yang telah ia kerjakan? Mengapa ia dapatkan Husnul Khatimah yang aku yakin bahwa saudara pembaca pun mengidam-idamkannya; meninggal dengan mencium bau surga.
Ayahnya berkata,
‘Ia selalu bangun dan melaksanakan shalat malam sesanggupnya. Ia juga membangunkan keluarga dan seisi rumah agar dapat melaksanakan shalat Shubuh berjamaah. Ia gemar menghafal al-Qur’an dan termasuk salah seorang siswa yang berprestasi di SMU’.”
Aku katakan, “Maha benar Allah yang berfirman,
‘Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan, ‘Rabb kami ialah Allah’ kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka (dengan mengatakan), ‘Janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu merasa sedih dan bergembiralah kamu dengan (memperoleh) surga yang telah dijanjikan Allah kepadamu” Kamilah Pelindung-pelindungmu dalam kehidupan dunia dan di akhirat; di dalamnya kamu memperoleh apa yang kamu inginkan dan memperoleh (pula) di dalamnya apa yang kamu minta. Sebagai hidangan (bagimu) dari (Rabb) Yang Maha Pengam-pun lagi Maha Penyayang.’ (Fushshilat: 30-32).”
(SUMBER: SERIAL KISAH TELADAN KARYA MUHAMMAD BIN SHALIH AL-QAHTHANI, PENERBIT DARUL HAQ, TELP.021-4701616 sebagai yang dinukil dari Qishash wa ‘Ibar karya Doktor Khalid al-Jabir)
sumber; www.alsofwah.or.id
============================================================
Aroma Kasturi Keluar Dari Hidung Jenazah Seorang Wanita Saat Dimandikan
Ummu Ahmad ad-Du’aijy berkata ketika ia ditemui Majalah Yamamah tentang kematian seorang gadis berusia 20 tahun pada kecelakaan kendaraan. Beberapa saat sebelum meninggal, ia pernah ditanya oleh familinya “Bagaimana keadaanmu wahai fulanah.?” Ia menjawab, “Baik, alhamdulillah.” Tetapi beberapa saat setelah itu ia meninggal dunia. Semoga Allah merahmatinya.
Mereka membawanya ke tempat memandikan mayat. Ketika kami meletakkan mayatnya di atas kayu pemandian untuk dimandikan, kami melihat wajahnya ceria dan tersimpul senyuman seakan-akan ia sedang tidur. Di tubuhnya tidak ada cacat, patah dan luka. Dan anehnya (sebagaimana yang dikatakan ummu Ahmad) ketika mereka hendak mengangkatnya untuk menyelesaikan mandinya, keluar benda berwarna putih yang memenuhi ruangan tersebut menjadi harum kasturi. Subhanallah! Benar ini adalah bau kasturi. Kami bertakbir dan berdzikir kepada Allah sehingga anakku yang merupakan sahabat si mayit menangis melihatnya.
Kemudian aku bertanya kepada bibi si mayit tentang keponakannya, bagaimana keadaannya semasa hidup? Ia menjawab, “Sejak mendekati usia baligh, ia tidak pernah meninggalkan sebuah kewajiban, tidak pernah melihat film, sinetron dan musik. Sejak usia tiga belas tahun, ia sudah mulai puasa senin-kamis dan ia pernah berniat secara sosial membantu memandikan mayat. Tetapi ia terlebih dahulu dimandikan sebelum ia memandikan orang lain. Para guru dan teman-temannya mengenang ketakwaannya, akhlaknya dan pergaulannya yang banyak berpengaruh terhadap teman-temannya baik ketika masih hidup maupun setelah meninggal.”
Aku katakan, “Benarlah perkataan syair,
Detak jantung seseorang berkata kepadanya,
bahwa kehidupan hanya beberapa menit dan detik saja.
Camkanlah itu dalam dirimu sebelum engkau mati,
Seorang insan mengingat umurnya yang hanya sedetik.”
Dan perkataan yang lebih baik dari itu adalah firman Allah SWT,
“Dan Allah telah menjadikanku selalu berbakti di manapun aku berada.” (Maryam: 31).
Lalu ummu Ahmad melanjutkan ceritanya, Ada lagi jenazah seorang gadis yang berumur 17 tahun. Para wanita memandikannya dan kami melihat jasadnya berwarna putih lalu beberapa saat kemudian berubah menjadi hitam seperti kegelapan malam. Hanya Allah-lah yang mengetahui tentang keadaannya. Kami tidak sanggup bertanya kepada keluarganya, agar kami dapat menyembunyikan aib jenazah. Hanya Allah-lah yang Maha Tahu.
Kita bermohon kepada Allah keselamatan dan kesehatan.
Wahai saudariku apakah dua kisah ini dapat engkau jadikan sebagai pelajaran? Apakah engkau akan mengikuti jejak orang shalih ataukah engkau menjadikan wanita-wanita fasik dan durhaka sebagai tauladan? Kematian bagaimanakah yang engkau pilih?
Kisah ini dicantumkan dalam Majalah al-Yamamah edisi 1557 tanggal 14 Shafar 1320 H.
(SUMBER: SERIAL KISAH TELADAN karya Muhammad bin Shalih al-Qahthani)
sumber; www.alsofwah.or.id
====================================================================
Diriwayatkan bahwa Abu Ghayyâts, seorang ahli zuhud selalu tinggal di sekitar pekuburan Bukhara, lalu suatu ketika datang ke kota untuk mengunjungi saudaranya. Kebetulan bersamaan dengan itu, putera-putera Amir Nashr bin Muhammad (penguasa setempat) barusan keluar dari kediamannya bersama para biduan dan alat-alat bermain mereka. Tatkala melihat mereka, sertamerta Abu Ghayyâts berkata,
“Wahai diriku, telah terjadi sesuatu yang bila engkau diam, berarti engkau ikut andil di dalamnya.”
Lalu dia mengangkat kepalanya ke langit sembari memohon pertolongan Allah. Kemudian mengambil tongkat lalu menggebuki mereka secara serentak sehingga mereka pun lari kocar-kacir menuju kediaman sang penguasa (Amir). Setibanya di sana, mereka menceritakan kejadian tersebut kepada sang penguasa.
Maka, sang penguasa pun memanggil Abu Ghayyâts seraya berkata,
“Tidak tahukah kamu bahwa siapa saja yang membangkang terhadap penguasa, dia akan diberi makan siang di penjara.?”
“Tidak tahukah kamu bahwa siapa saja yang membangkang terhadap ar-Rahmân (Allah), dia akan makan malam di dalam neraka,?” balas Abu Ghayyâts
“Kalau begitu, siapa yang memberimu wewenang melakukan Hisbah (Amr Ma’ruf Nahi Munkar) ini,?” tanya Amir
“Dia adalah Yang telah mengangkatmu ke tampuk kekuasaan ini,” jawab Abu Ghayyâts
“Yang mengangkatku adalah sang Khalifah,” kata Amir
“Kalau begitu, Yang mengangkatku melakukan Hisbah adalah Tuhannya sang khalifah,” jawab Abu Ghayyâts
“Aku hanya mengangkatmu melakukan Hisbah di daerah Samarkand saja,” kata Amir
“Aku sudah mencopot diriku dari bertugas di sana,” jawab Abu Ghayyâts
“Aneh kamu ini, engkau melakukan Hisbah di tempat yang tidak diperintahkan kepadamu dan menolak melakukannya di tempat kamu diperintahkan,?” kata Amir lagi
“Sesungguhnya jika engkau yang mengangkatku, maka suatu ketika kamu akan mencopotku akan tetapi bila Yang mengangkatku adalah Rabbku, maka tidak akan ada seorangpun yang dapat mencopotku,” tegas Abu Ghayyâts pula
“Baiklah, sekarang mintalah apa keperluanmu,!” tanya Amir akhirnya
“Yang aku perlukan adalah kembali lagi ke masa muda,” kata Abu Ghayyâts
“Wah, itu bukan wewenangku, mintalah yang lain,!” kata Amir
“Kalau begitu, tulislah kepada Malaikat Malik, penjaga neraka, agar tidak menyiksaku kelak,” kata Abu Ghayyâts
“Wah, itu bukan wewenangku juga, mintalah yang lainnya,!” kata Amr
“Kalau begitu, tulislah kepada malaikat Ridlwân, penjaga surga, agar memasukkanku kelak ke dalam surga,!” jawab Abu Ghayyâts
“Wah, itu juga bukan wewenangku,” kata Amir lagi
“Kalau begitu, keperluanku hanya kepada Allah Yang merupakan Pemilik semua keperluan dan kebutuhan, Yang tidaklah aku meminta kepada-Nya suatu keperluan melainkan pasti Dia akan mengabulkannya,”jawab Abu Ghayyâts
Atas jawaban tegas dan brilian itu, akhirnya Abu Ghayyâts dibebaskan oleh sang Amir bahkan dia malah salut dengan keimanan dan keberaniannya.
(SUMBER: Buku Mi`ah Qishshah Wa Qishshah Fî Anîs ash-Shâlihîn Wa Samîr al-Muttaqîn disusun oleh Muhammad Amîn al-Jundy, Juz II, h.29-33)


sumber; www.alsofwah.or.id